Jumat, 20 Mei 2016

Tegangan Transmisi

Untuk daya yang sama, daya guna atau efisiensi penyaluran akan naik oleh karena hilang daya transmisi turun, apabila tegangan transmisi ditinggikan. Namun kenaikan tegangan transmisi berarti juga kenaikan isolasi, biaya peralatan dan biaya gardu induk. Oleh karena itu pemilihan tegangan transmisi dilakukan dengan memperhitungkan:
  1. Daya yang disalurkan
  2. Jumlah rangkaian
  3. Jarak penyaluran
  4. Keandalan (reliability)
  5. Biaya peralatan untuk tegangan tertentu
  6. Tegangan-tegangan yang ada dan yang direncanakan.
Kecuali itu, penentuan tegangan harus dilihat juga dari segi standarisasi peralatan yang ada. Penentuan tegangan merupbagian dari perencanaan sistem secara keseluruhan.

Meskipuntidak jelas keperluannya sebagai tegangan transmisi, di indonesia pemerintah telah menyeragamkan deretan tegangan tinggi sebagai berikut:

  1. Tegangan nominal sistem (KV): (30), 66, 110, (150), 220, 380, 500
  2. Tegangan tertinggi untuk perlengkapan: (36), 72,5, 123, (170), 245, 420, 525.
tegangan nominal 30 kV hanya diperkenankan untuk daerah dimana tegangan distribusi primer 20 kV tidak di pergunakan. Tegangan 150 kV tidak dianjurkan dan hanya diperkenankan berdasarkan hasil studi khusus

Tidak ada komentar: