Minggu, 13 Maret 2016

Cara Menghitung Konversi Tekanan ke 4-20 mA


Kita tahu bahwa didalam suatu pabrik ada proses produksi. Di mana pada proses produksi banyak meng- gunakan alat ukur, terutama pabrik pengolahan bahan-bahan kimia. Peralatan ukur tersebut dikenal dengan instruments. Instruments adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu keadaan, misalnya: temperatur, tekanan, arus listrik, tegangan listrik dan lain-lain. Untuk mengendalikan proses produksi dibutuh sebuah kontrol , dimana akan memudahkan seorang pekerja didalam menjalankan dan memonitor proses 
produksi. Bagaimana caranya ?

Untuk menghubungkan instrument ke sebuah kontrol, maka instruments tersebut mempunyai terminal keluaran (output) yang berupa signal analog dengan arus 4 - 20 mA. Agar mendapakan hasil yang akurasi, maka instrument tersebut harus di kalibrasi, tetapi bila instrument sudah di kalibrasi, maka tidak perlu dikalibrasi. Di sini akan dibahas tentang tekanan udara.Instrument tekanan udara (air pressure) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara dalam pipa dan tabung atau bejana dalam suatu proses produksi. Macam-macam bentuk instrument tekanan udara, pressure gauge, pressure transducer, pressure transmiter dan pressure indication transmiter (PIT). Untuk mempermudah didalam pekerjaan perbaikan atau pemeriksaan pada instrument tekanan udara di lapangan, maka kita perlu mengetahui rumus konversi tekanan ke signal 4-20 mA.
Jika I adalah arus signal analog 4-20 mA dan P adalah tekanan udara, maka rumus untuk menghitung konversi adalah :

P = (I - 4)/0.16 bar (sesuai dengan satuan yang digunakan)

Rumus ini digunakan untuk tekanan dengan ukuran range 0 - 100 bar, bila menggunakan range yang berbeda, maka pembagi dalam rumus tersebut berubah.

Contoh.
Jika diketahui arus signal output instrument 8 mA setelah diukur. Instrument mempunyai range 0 - 100 bar. berapa indikasi tekanan yang terbaca ?
dengan menggunakan rumus diatas, I = 8 mA




P = (I - 4)/0.16
   = ( 8 - 4 )/0.16
   = 4/0.16
   = 25 bar

Indikasi yang terlihat di monitor kontrol harus sama dengan  di lapangan. jika tidak sesuai, maka instrument tersebut bermasalah. Diperlukan kalibrasi ulang atau penggantian baru.

Sampai disini dulu , semoga bermanfaat jangan lupa "LIKE"

Tidak ada komentar: